sahamidx saham idx, bae, idx, kpei, ksei, grafik, chart, broker, dividen, index, indek harga saham gabungan, IHSG, LQ45, forex, news, corporate actions, ipo, rups
Sahammulai ditawarkan pada 7 sampai 9 Mei 2018. Monday, 28 Ramadhan 1442 / 10 May 2021
PTAsuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) kinerja yang bagus di tahun 2021 lalu. Hingga akhir kuartal III/2021, perseroan mencatatkan Disukai oleh Arib Esga Satryo. Bergabung sekarang untuk melihat semua aktivitas Pengalaman Internal Audit
Vay Nhanh Fast Money. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO di level atau level terendah dari rentang harga selama bookbuilding di kisaran hingga Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk Indra Baruna didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai due diligence dalam rangka penawaran umum saham perdana Initial Public Offering/IPO, di Jakarta, Rabu 11/4/2018. - JIBI/Dedi Gunawan
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk priced its planned IPO at 3,850 rupiah per share, IDN Financials reported May 21. The Indonesia-based general insurer had set during its book building an indicative price range of between 3,850 rupiah and 5,000 rupiah per share. The company received regulatory approval from Indonesia's Financial Services Authority on May 17, according to regulatory information referred to by IDN Financials. Asuransi Tugu Pratama plans to issue million new shares through the IPO on the Indonesian stock exchange on May 28, the bourse's news outlet reported, citing Bisnis Indonesia. In April, Indonesia Investments, which reported without citing sources that the company is planning to issue million shares, said it will use three-quarters of the IPO proceeds to strengthen its capital base and will inject the remaining amount into unit PT Tugu Reasuransi Indonesia. As of May 18, US$1 was equivalent to 14, Indonesian rupiah.
JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akhirnya meraih pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan OJK untuk penerbitan saham baru lewat penawaran umum perdana initial public offering/IPO saham."Kami sudah mendapat pernyataan efektif dari OJK untuk IPO pada Kamis [17/5]," ujar Presiden Direktur ATPI Indra Baruna di Jakarta, Kamis 17/5/2018.Pernyataan efektif dari OJK itu mundur dari perkiraan sebelumnya. Dalam prospektus IPO, ATPI memperkirakan pernyataan efektif dapat diperoleh pada 4 Mei 2018. Selanjutnya, perseroan akan memasuki proses masa penawaran umum perdana saham pada 18 Mei 2018, masa penjatahan 24 Mei 2018, dan distribusi saham pada 25 Mei 2018.“Kami berharap bisa mencatatkan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Mei 2018,” jelas Indra. Dalam proses IPO, ATPI telah menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar per saham.“Dengan keluarnya pernyataan efektif dari OJK, berarti semakin dekat waktunya bagi perseroan untuk menjadi perusahaan publik. Masyarakat pun dapat segera menjadi pemilik saham ATPI,” kata Indra JugaREKOMENDASI SAHAM Saham Indofood CBP ICBP Bakal Tembus Alasan AUM Reksa Dana Pasif Bakal Meningkat PesatDari pelaksanaan IPO ini, perseroan akan mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perseroan dan anak status sebagai perusahaan publik, perseroan terdorong untuk lebih meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance/GCG sekaligus meningkatkan manajemen risiko."Kami akan menjaga amanah para pemegang saham untuk terus meningkatkan kinerja bisnis dan transparansi perusahaan,” jelas menambahkan, pihaknya akan menggunakan sekitar 70% dana hasil IPO untuk memperkuat modal perseroan guna pengembangan bisnis. Sekitar 30% lainya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk peningkatan penyertaan modal pada Tugu Reasuransi."Penyertaan modal ke anak usaha itu untuk memperkuat modal di bidang reasuransi.”Menurut Indra, penguatan modal ini sangat penting bagi pengembangan bisnis perseroan ke permodalan yang kuat, ATPI memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi, baik melalui pengembangan produk ritel, usaha asuransi syariah, reasuransi, maupun bentuk usaha melihat, penetrasi asuransi umum di pasar ritel masih punya potensi yang baik. Hingga akhir Maret 2018, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia AAUI menunjukkan, segmen ritel baru berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan premi asuransi umum."Kami melihat ada kesempatan besar untuk menggarap segmen asuransi ritel maupun pasar reasuransi.” jelas Indra. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
ipo asuransi tugu pratama